KAMBING BOER INDONESIA

Kambing Boer Galur Murni Apakah bisa lahir dari Betina Non Boer

Yahudi Asli harus lahir dari bapak dan ibu yahudi ! Atau minimal dari ibu Yahudi ! bila ayahnya saja Yahudi disebut Yahudi kelas 2

Sebuah dasar pemikiran dan pandangan kemurnian Ras dari turunan Nabi Yakub ini / Yahudi

Kambing Boer Galur Murni apakah bisa lahir dari Betina Non Boer ? Jawaban akan terbagi dua , BISA dan Mustahil .

Kambing Boer Galur Murni ( FullBlood )

Kambing yang berkembang di daratan Afrika Selatan dengan corak warna badan putih dan kepala berwarna coklat , terkadang banyak di dominasi warna coklat nya . Jenis kambing ini sudah berkembang lama di Afrika konon moyang kambing boer berasal dari jazirah arab ( kambing sabana ) .

Masyarakat petani Afrika mengembangkan dengan sistem tidak jauh berbeda dengan penduduk Indonesia dan para ilmuwan peternakan inggris melihat potensi dari kambing ini melakukan Pemuliaan Genetik selama 65 tahun dan didapat varitas kambing boer yang bisa memenuhi kriteria Kambing Pedaging .

Untuk menjaga kemurnian dan kwalitas kambing boer yang telah super ini dibentuklah sebuah Asosiasi di amerika dengan nama American Boer Goat Association ( ABGA ) . Oleh sebab itu Kambing Boer terbagi menjadi 2 jenis Kambing Boer Registration dan Kambing Boer Non Registration.

Kambing Boer Registrasi

Yahudi Asli harus lahir dari bapak dan ibu yahudi ! Atau minimal dari ibu Yahudi ! bila ayahnya saja Yahudi disebut Yahudi kelas 2

Kambing Boer Asli harus lahir dari jantan dan betina Boer ! Atau minimal dari betina Boer ! bila jantannya saja Boer disebut kambing Boer kelas 2

Yang dimaksud kambing boer registrasi yakni garis keturunan dari jalur Jantan dan Betina betul betul berasal dari peternakan yang dikembangkan Ilmuwan Ingris ini atau bisa di istilahkan FullBlood .
Apabila hasil persilangan dengan kambing betina sembarang dengan acuan kemurnian darah kambing boer ( teregristrasi ) harus setelah generasi ke 5 atau lebih dari 97% kandungan kambing boer ( F5 ) itupun baru mendapat gelar PureBlood atau Kambing Boer Kelas 2.

F1 : 50% Kambing Boer

F2 : 75% kambing Boer

F3 : 87 % kambing Boer

F4 : 93 % kambing Boer

F5 : 96 % kambing Boer

. . . .

. . . .

F10 : 99,9 % Kambing Boer

Kambing Boer Non Registrasi

Bila kambing boer dengan garis keturunan tidak jelas , Jantan dan Betina asal nampak seperti boer , atau pula kambing boer yang dikembangkan penduduk afrika pada umumnya maka ini masuk kategori kambing boer Non registrasi atau kambing kelas rakyat jelata .

Persilangan dengan betina Non Boer, bila yang dituju adalah Kemurnian Ras kambing Boer ( FullBlood) yakni kesamaan warna , performa pertumbuhan , kesamaan model bentuk tubuh dan ukuran , rasanya mengejar sesuatu yang mustahil . Walaupun dilakukan penyilangan dengan Jantan Kambing Boer Asli teregritasi dan perulangan penyilangan di keturunan berikutnya berkali kali.

Mengejar bayang bayang Kambing Boer

Memperbaiki dan menutupi kekurangan dari turunan kambing lokal dengaan menyilangkan dengan kambing boer bisa dijadikan tujuan sebuah peternakan , dengan teknis pemurnian dan pemuliaan genetik dengan menyilangkan dari betina Lokal , diketurunan berikutnya di kawinkan kembali dengan Kambing boer galur murni lagi . Hal ini tidak mustahil akan menghasilkan turunan kambing yang lebih baik .

Walau gambaran hasil akhir dari penyilangan berulang ini hanya sebatas bayang bayang kambing boer tetapi sudah sangat merubah bentuk fisik kambing di indonesia , bulat besar dan tentu berat badannya akan mengikuti ini perihal utama.

Kiatnya Jangan dimulai dari ukuran betina yang kecil ( kambing kacang misalnya ) sebab akan menghasilkan kambing keturunan boer yang Kecil Gempal ( Cilik Methekel ). Kambing Kacang yang di kenal kecil badannya di Inseminasi Buatan dengan kambing Boer , walau di silang berulang sampai 5 kali pun akan menghasilkan kambing Kacang Bulat ( bukan kacang krucil lagi ) . Hanya akan menghasilkan keturunan yang serupa warnanya tapi tidak pada ukuran besarnya.

Bila yang dikejar corak warna akan mudah sebab warna condong dipengaruhi Bapak. Badan putih kepala coklat mahkota putih , Sekali silang terkadang langsung muncul ciri warna yang diinginkan.

Jadi bila yang dikejar adalah ciri warna , bentuk , dan model selain besar badan dan performa pertumbuhan , adalah Bisa dengan mudah. Tapi bila yang di maksud adalah Performa dan Berat dan besar badan akanlah sulit , tergantung dari betina awalan yang di silangkan.

Perkawinan campuran juga sering dijumpai di kehidupan masyarakat kita ( manusia ). Body Indonesia wajah Bule , Body Indonesia wajah Arab atau sebaliknya

Badan Kecil penampilan Bule

Wajah Bule tampilan fisik Indonesia

Walaupun demikian dalam urusan persilangan varitas ada sebuah faktor yang sifatnya keajaiban ( X Factor ) dalam istilah peternak tradisional Faktor Keberuntungan / Rejeki , Yakni hasil keturunan dari silangan sangat mendekati dari unggulan yang kita inginkan .

Kwalitas suatu kaum bisa dilihat dari Kwalitas Ibunya

Besar kecilnya fisik keturunan akan sangat dipengaruhi oleh Ibu , walau pertumbuhan setelah lahir tergantung dari jumlah asupan gizi yang di makan oleh balita kambing. Berat lahir sebelum menyusui , Berat sapih usia 90 hari , Besar fisik Betina merupakan titik tolak untuk performa pertumbuhan kambing .

Apa sebabnya ? Ukuran tubuh ibu sebagai titik tolak .

Sekarang bagaimana dengan kondisi kambing lokal kita yang Nota Bene lebih kecil dari betina betina boer ? Caranya mencari betina terbesar di sebuah lokasi baru disilangkan dengan Boer ( IB ) .

Dari pengalaman kami bahwa betina betina lokal kita dengan kreteria juara / besar baru bisa mencapai bobot hidup 60 – 70 Kg itupun sudah masuk kreteria over weight / kelemon , bila dibandingkan dengan kambing boer dengan kreteria biasa adalah di kisaran 100 Kg  terasa sebuah angka yang susah di kejar.

Jalan fikiran ini begitu jelimet , apa boleh buat harus kita pakai agar menghasilkan turunan kambing yang besar dan baik.

Bila ditilik dari pemikiran rasis di atas rasanya memang sangat sulit untuk sebuah peternakan untuk bisa menghasilkan seekor keturunan kambing boer dengan kwalitas menyamai dari performa kambing boer . Perlu kesabaran dan waktu yang panjang.

Campur tangan pemerintah Indonesia belumlah bisa mempengaruhi dengan kuat atas ras ternak di negeri ini , sebab baru jantan unggul saja yang di import dari luar negeri atau malah cuma setetes air hina ( sperma) dan para Pejuang Peternakan kita hanya bermodal Sperma Beku yang di distribusikan di masyarakat.

Betina Unggul dari pemerintah jangan harap banyak.

Persilangan Berulang Yang Memakan Waktu

Bila betina lokal disilangkan dengan Pejantan Boer Galur murni akan menghasilkan varitas campuran dengan pola setengah Betina dan sentengah Jantan. pengulangan penyilangan akan menambah persentase pengaruh di turunan yang didapat.

F1 dengan kreteria 50% Lokal 50% Boer

F2 dengan kreteria 25% Lokal 75% Boer

F3 dengan kreteria 12,5% Lokal 87% Boer

Diharapkan pada persilangan ke 5 ( F5 ) akan didapatkan Varitas dengan kemiripan Kambing Boer Asli ( serupa tapi tak sama )

Untuk mendapatkan turunan kambing boer yang serupa ini ada beberapa kaidah yang harus di ikuti.

Di persilangan awal ( F1 ) Betina awal haruslah relatif besar dengan kreteria Tinggi Gumbal Up 90 cm dan memanjang, berat badan bila perlu mendekati 100 kg.

Anak kan awal / Tembean jangan di lanjutkan untuk persilangannya.

Seleksinya ada di berat lahir ( sebelum menyusui ) dan berat sapih ( 90 hari ).

Betina keturunan berikutnya yang akan di tingkatkan harus dimulai di kawinkan setelah usia betul betul dewasa 1,5 tahun ( Poel ).

Sangat memakan waktu , untuk sekali silang dan anaknya bisa disilankan lagi perlu waktu minimal 1,5 tahun . Bayangkan bila kita kejar F3 saja perlu waktu 4,5 tahun , F5 perlu waktu 7 ,5 tahun . Sangat memakan waktu.

Apabila kita menghendaki keturunan kambing kita menjadi Galur Murni Boer ada peneliti yang mengatakan agar disilangkan sampai diatas 10 kali , lebih dari 15 tahun waktu yang panjang dan lama .

Kata SABAR bukankah sudah menjadi modal dasar bangsa ini , 350 tahun saja kita bisa bersabar dijajah Belanda , masakah 10 , 20 tahun kita tidak bisa bersabar.

Varitas Unggul Keturunan Kambing Boer

Kambing Boer bila disilangkan dengan kambing lokal Indonesia maka pengaruh lebar dan bulat nya akan sangat mendominasi , dari sifat ini lah pertambahan berat badan di keturunan boer akan tampak. Jadi hasil persilangan nya akan sangat bagus pertumbuhannya walau hanya 25% darah boer nya.

Varitas Unggul Tahan Wereng / VUTW adalah istilah yang dipakai di varitas Padi , sedang kambing dengan performa pertumbuhan baik kira kira apa.

BoerJa : Boer dan jawa Randu

Boerawa : Boer dan Etawa

Saburai : Boer dan Etawa ( fersi lampung )

ataukah dengan kata Hibrida

Etawa Hibrid

Radu Hibrid

Kambing Hibrida

Embek Hibrid

Jangan Boerhan saja , itu nama anak saya .

Terserahlah dalam istilah yang penting besar besar kambingnya dan melimpah jumlahnya

 

Exit mobile version