Sejak manusia pertama tinggal dimuka bumi ( Adam dan Hawa ) kambing adalah jenis ternak yang sudah dekat dengan kehidupan manusia , Ingat kisah Khobil dan Habil ( putra Adam ) Habil mengorbankan Ternak Kambingnya .
Entah bagaimana awalnya Habil memiliki ternak gembalaan Kambing apakah dia menangkap dari alam liar dan dijinakkan ataukah memang kambing adalah spesies yang benar benar jinak .
Kambing ataukah Domba , keduanya banyak memiliki kesamaan , Apa Perbedaannya ?.
Sudah banyak literatur yang kami baca , mulai dari jumlah kromosom , sistem pencernaan , perihal perbedaan kambing dan domba , semua kadang sedikit membingungkan kami maklum basik pendidikan teknik.
Setelah sekian lama mengamati sekarang kami sudah bisa menemukan perbedaan yang nyata antara keduanya …. Ada di Suara
Kambing bila bersuara akan condong dengan tekanan Vokal awal E …. Emmmbeeek
Domba akan berusaha menirukan tapi tidak bisa membunyikan vokal E … Mbeeek dengan nada berat begitulah kira kira 🙂 🙂
Kambing Peranakan Etawa / PE
Merupakan persilangan dari kambing lokal yang sudah ada di indonesia dengan kambing Jamnapari ( India ) , di masa penjajahan kolonial Belanda konon jamnapari sudah di datangkan dan dimasa pemerintahan President Suharto perbaikan keturunan akan ternak lokal di lanjutkan lagi dengan mendatangkan kenbali bibit bibit jamnapari unggul dengan tujuan yang sama ” memperbaiki kwalitas keturunan ternak di tanah air”
Lihat tampang kambing Jamnapari / India di atas , Tampang seperti ini sangat tidak asing untuk kita
Kita biasa menyebutnya kambing PE ( Peranakan Etawa )
Foto foto ini kami dapat dari video salah satu peternakan di India ( YouTube )
Golongan PE Kaligesing
Peranakan Etawa Kaligesing merupakan kambing yang diternak dengan kreteria penduduk kecamatan kaligesing-Purworejo , Jawa Tengah ( Kepala Hitam )
Kambing berPeci Hitam , memang purworejo sangat dekat dengan Jokjakarta tembak lurus 50 km
Jadi kekhasan Peci hitam sampai tembus di Kambing 🙂
Memang Penampilan yang Mempesona dari Jendral Peci Hitam ini
Bila ingin mendapatkan peranakan Etawa Kaligesing Asli silahkan mengunjungi pasar Pandanrejo-Kaligesing Kab Purworejo. Kesibukan pedagang di pasar hewan ini sudah terlihat di Sabtu subuh.
Golongan PE Senduro
Kambing Etawa Senduro , tinggi , tegap , Putih Cream , tanduk pendek (kadang gundul ) , penghasil susu adalah ciri peranakan PE Senduro . Etawa Senduro dengan pesonanya bagai Jendral siap tempur dimedan laga ” Jendral Surban Putih “.
Senduro adalah sebuah kecamatan di kaki gunung Semeru di Kabupaten Lumajang – Jawa Timur daerah ini begitu dikenal dengan tingkat kesuburan tanahnya , suplai air yang tidak pernah putus sepanjang tahun walau di kemarau panjang .
Dengan daya dukung alam yang luar biasa ini hingga kambing Senduro bisa tumbuh melebihi jamnapari di negeri asalnya.
Bila anda memiliki hobi petualangan jangan ragu untuk mengunjungi daerah ini tepatkan pada hari Minggu atau Kamis ( pagi ) pasar Tradisional Senduro akan menampakkan kambing Super.
Bila perlu borong semua kambing yang ada di pasar 🙂
Golongan PE Umum
Peranakan Etawa di kalangan masyarakat pedesaan dengan hanya bertujuan punya peliharaan kambing , mengawinkan ternak asal bisa bersuara Embek 🙂 tanpa perduli garis keturunan dan species pejantannya .
Persilangan campuran akan perjadi , bila di nilai dengan bahasan perbaikan kwalitas varitas kambing tentu sudah sangat baik sebab masa sebelumnya kecil kecil.
Untuk dikalangan pedagang ternak di pasar / Blatik biasa menyebutkan Kacukan Etawa , Bligon , Gumbolo .
Bila anda di pasar pasar ternak, Etawa jenis ini yang akan sering di temui . kekhasan jampari misal : Simbar di punggung dan pantat , kepala Nonong , rahang bawah kedepan , kaki belakang X ( ciri umum PE ) akan ditemui , ciri ini kadang kala muncul sebagian atau keseluruhan di ternak Embek yang ditawarkan.
Kambing Kacang
Anglo Nubian adalah sebutan secara internasional jenis kambing Kacang , yang luarbiasa sebutan dari masyarakat Indonesia ” KACANG ” .
Kenapa harus disebut Kacang sebab enak rasanyan ( daging tanpa lemak ) , berisi badannya ( mentes ) , mudah perawatannya ( neriman ), cepat adaptasi lingkungan ( krasanan ), cepat beranak bisa setahun 2 kali ( redhen ), dengan sifat ini sebutan Kacang sangatlah cocok , Cuma kecil kecil badannya ini baru KACANGAN .
Jawa Radu
– Bertanduk , Jantan melinkari telinga dan betina agak lurus ( melengkung )
– Kepala besar Lancap , hidung tidak Nonong .
– Telinga Lebar kebawah tapi tidak seberapa panjang .
– Badan Bulat tidak seberapa tinggi.
– Punggung melengkung kebawah.
– Warna kebanyakan Putih .
– Makannya Rakus
Dari ciri-ciri yang kami dapat ini bisa kami simpulkan bila varitas ini sudah sangat susah ditemui dan untuk sementara kami tarik kesimpulan bahwa kambing Jawa Randu memiliki banyak kesamaan dengan jenis Sabana atau Boer Afrika .
Praduga sementara kami bahwa varitas Jawa Randu merupakan hewan yang dibawa serta para wali pendakwah Islam di negeri kita dan karena begitu lama di ternak oleh masyarakat jawa maka di sebut dengan Jawa Randu dan sekarang ini tertutupi oleh jenis jamnapari ( PE ) sebab sudah dua masa pemerintah kolonial belanda dan presiden Soeharto di populerkan varitas India.
Kambing Boer
Varitas unggulan Afrika, kelebihan dari jenis ini terletak pada kecepatan pertambahan bobotnya , untuk Varitas Orisinil bisa mencapai 3,5 ons dalam sehari , sebuah angka fantastis yang tiada tandingannya.
Sejarah dari Varitas BOER ( Petani ) dimulai dari penyebaran jenis Sabana di daratan Afrika sedangkan di Afrika sudah ada jenis Kalahari dengan warna dominan Merah Gelap. Dari pencampuran dua varitas ini terlahirlah Kambing Boer.
Pemuliaan Varitas dari Boer telah dilakukan selama 65 tahun dan telah menghasilkan sebuah keturunan dengan kemampuan produksi daging yang sangat luar biasa