Keberhasilan Program Keluarga Berencana Jadikan Melorotnya Produksi Ternak Kambing

KB-KambingKeberhasilan Program Keluarga Berencana Jadikan Melorotnya Produksi Ternak Khususnya Kambing

Kok Bisa ? Apa Hubungannya , Antara KB dan Kambing ? Apa memang KB singkatan dari KamBing

Akar budaya di masyarakat pedesaan , Bahwa kambing sama dengan biaya sekolah.

Setiap anak saat masuk di Sekolah Dasar selalu di ikuti dengan diberikan tugas ngarit untuk kambing betina yang dikhususkan atas peranakannya untuk biaya sekolah.

Terasa aneh dimata penduduk kota , sampai sedemikian tega orang tua memperlakukan anak yang masih kecil – Diberi tugas kerja berat . Apalagi bila di pandang dari hak anak dan kewajiban orang tua , Jadi lebih tidak masuk akal lagi.

Jalan pemikirannya seperti apa ?

Ada pribahasa jawa ” Jer Basuki Mowo beo ”  ” Keberhasilan Membutuhkan Pengorbanan ” sebuah pribahasa yang sudah berakar di masyarakat dan nasehat orang tua kepada anaknya seperti itu juga.

Sekolah yang rajin dan sekolah itu membutuhkan biaya dan pengorbanan

mulai sekarang sehabis sekolah kamu ngarit untuk kambing yang dibelikan bapak

anak kambingnya bisa dijual untuk biaya sekolahmu !

Kurang lebih begitulah nasehat bapak kepada anaknya yang masuk Sekolah Dasar.

Jadi bila sekeluarga memiliki 4 orang anak yang sekolah maka 4 ekor induk betina kambing bisa dipastikan untuk di kembangkan , dalam 1 tahun dimungkinkan bertambah 4 ekor  x  2 anakan x 2 setahun  jadi 16 ekor anakan kambing .

Apabila keluarga mengikuti program Keluarga Berencana ( 2 anak cukup ) hanya akan ada 2 ekor betina , dalam 1 tahun akan bertambah 2 x 2 x 2  jadi 8 ekor anakan kambing .

Menurun sangat drastis ! Separoh jumlah , dari keluarga dengan 4 orang anak dengan 2 anak

Belajar tanggung jawab dan bekerja begitu dini di masyarakat desa dan dari sanalah Roda Real Perekonomian negara ini terbentuk ,

Kebutuhan Beras , Kebutuhan Daging Sapi , Kebutuhan Ikan , Kebutuhan Ayam dipenuhi dari Daerah Pedesaan , Kebutuhan Kambing juga dari daerah pedesaan.

Pandangan masyarakat desa yang sederhana tapi itulah pandangan seorang PAHLAWAN .

Berjuang untuk Hidup dan Menghidupi kebutuhan orang lain

Tahun Ajaran Baru , Harga Terendah Ternakan Kambing

Pasar PON Trenggalek , Pasar Yosowilangun Lumajang , Pasar Pandanrejo Kaligesing , Pasar Pon Ambarawa , dan masih ada ratusan lagi lainnya Pasar Hewan tradisional di negeri ini.

Pada bulan ajaran baru sekolah harga ternakan khususnya kambing akan mengalami kelebihan Penawaran karena melimpahnya ternak kambing yang akan dijual , mendorong harga ternakan turun .

Bila anda berencana untuk mengisi kandang ternakan kambing isilah Kandang anda di bulan ajaran baru sekolah , puncak merosotnya harga di bulan Mei plus minus 2 bulan.

Memelihara Ternak Seperti Masuk BUI

Fikir baik baik sebelum memutuskan akan beternak Kambing atau Sapi ! karena dengan berfikir matang merupakan cara bijak dalam beternak

Seperti diniati masuk penjara itulah ungkapan yang pernah kami terima dari seorang peternak desa , Bagaimana bisa ?

Sebab ternak itu butuh perawatan 24 jam sehari , 7 jari dalam seminggu dan 365 hari dalam setahun,  Apa tidak seperti di penjara namanya ??

Bila seperti itu adanya maka dipakailah cara Gotong Royong sekeluarga , bagi anak kecil usia sekolah diberitugas Ngarit bagi yang Laki , untuk yang wanita tugasnya bersih bersih kandang , bila ada kekurangan pakan , perbaikan kandang atau perihal perawatan yang lain maka bapak dan ibu yang menyelesaikan .

Lalu bagaimana bila personel keluarga kurang , kebanyakan ternakan akan di kurangi jumlahnya sampai bisa dipelihara sebagai sambilan.

Permasalahan utama ada di pakan , Mencari rumput di ongkoskan saja akan merugi apalagi diberi pakan jadi produksi pabrik .

Disektor ternak Ruminasia ( kambing dan sapi ) harga jual kurang mendukung bila diberikan pakan jadi , beda dengan sektor ayam pedaging , ikan lele , guramih harga jualnya memadai.

Demikian itulah problem utama di sektor peternakan kita / Pakan .