Pemberian Pakan Fermentasi untuk Pembiakan Kambing

Pengalaman PAHIT dengan pakan fermentasi di peternakan kambing kami.
Betina kena Buyutan ….. Lumpuh …… Akhirnya Mati.

Pertama kali saya coba buat pakan Fermentasi dari Rumput hijau yang di cacah dan dilayukan , menggunakan stater EM4. Tempat dengan drum bekas yang 150 lt , rumput di injak injak dan di campur em4 dan ditutup rapat .

Setelah 2 minggu baru kami berikan ke kambing – Hasilnya terlihat bagus Selera makan ternak Luar biasa Lahab dan rakus .

Dengan 1 drum seberat 60 kg cukup untuk kambing 30 ekor per hari dan hanya di tambah hijauan tidak seberapa banyak kira kira 1 kg per ekor , kambing sudah gemuk dengan pertumbuhan normal.

Jadi Dengan Pemberian pakan fermentasi dengan bahan Rumput Lamuran akan meringankan kerja . Perihal ini terjadi karena dengan memfermentasikan baku pakan akan mudah dicerna kambing , ditambah lagi kita stater menggunakan EM yang konon akan menguraikan asam amino menjadi lebih sederhana dan akan timbul gula sederhana.

Penampakan dari pertumbuhan normal dan bagus

Goyor dan Buyutan (Parkinson/Tremor)

Di dua bulan pertama pemberian pakan fermentasi mulai sedikit nampak keanehan.
Betina bunting terlihat nampak kesulitan berdiri .

Tampak Gejala Aneh Tertatih Tatih Saat Berdiri

Nampak perkembangan yang kurang menggembirakan.
Pertama – Betina beranak enggan menyusui, awalnya kami mengira ini karena kebiasaan kambing bunting tua akan susah berdiri.

Kedua – Betina bunting yang sebelumnya bila putingnya di perah keluar cairan bening lancar (tanda kehamilan) berubah jadi Kental seperti Olie Gardan bahkan ada betina yang keluarnya seperti mentega bening.
Setelah kami tunggu masuk di masa kelahiran …. Ternyata air susu tidak keluar sama sekali. akhirnya anak mati kelaparan.

Ketiga – Tertatih Tatih Saat Berdiri , dan cenderung terduduk diam dan melamun. Kalaupun memaksa berjalan terlihat seperti buyutan .

kemudian saya coba cara lain ….

Ada seorang kawan menyarankan untuk menambahkan material lain dalam rumput yang kami fermentasikan , Kami tambahkan Kleci ( Kulit ari kedelai ) Rendeng kangkung ( Kangkung Kering ) Dedak Padi dan 1 kg mineral feed per drumnya. Hasilnya masih juga sama setelah kami coba satu bulan.

Kemudian kami berinisiatif Betina yang bunting pakan fermentasi dikurangi dan di beri tambahan Hijauan /diperbanyak.
Hasilnya sedikit menggembirakan …. Susu mulai ada walau sedikit.

Kesimpulan Awal Kami Bahwa Pemberian Pakan Fermentasi di Betina Bunting Akan menjadikan air susu tidak lancar dan Buyutan.

Pakan Ternak Fermentasi

Sedikit sekali yang kami ketahui Tentang Pakan Kambing Fermentasi, Dari beberapa literatur Universitas Google

Terdapat beberapa teknis pengawetan pakan dan peningkatan kwalitas pakan ternak.

  • HAY
  • SILASE

HAY merupakan teknis pengawetan pakan dengan cara pengeringan , Bahan pakan seperti Rumput , Jerami , Dedaunan dikeringkan dan disimpan , bentuk penyimpanan terserah saja bisa di press atau pula di karung.

SILASE adalah teknis yang sedikit lebih rumit sebab sudah memanfaatkan mikroba pengurai untuk meningkatkan mutu dari pakan. Gambaran sederhana Tape akan lebih bergizi di bandingkan Ketelanya.

Jenis Mikroba , Stater dan Kultur yang dipakai bisa bermacam macam , EM , Ragi Tape , Urea , Tetes Tebu dan masih banyak merk dagang dipasaran , yang utama adalah kedap udara dalam teknis fermentasinya.

Untuk lama proses Fermentasi bermacam macam , tergantung dari proses dan jenis Mikroba stater yang digunakan. semisal untuk EM setelah berusia cukup antara 7 – 20 hari di bongkar dan diberikan kepada ternak atau dikeringkan kemudian disimpan / dikarungi.

Yang kami kerjakan adalah memberikan langsung kepada ternak , hanya di angin anginkan saja.

Nasehat Bidan Desa Untuk Ibu Hamil

Untuk ibu yang mengandung jangan mengkonsumsi Makanan dan minuman BerAlkohol  semisal Anggur , Tape . Sebab bisa tidak baik untuk kandungan dan bayi.

Pertanyaan kami adalah bagaimana efeknya bila di langgar ? Jawaban dari bidan atas pengalamannya

Pertama – Ada kasus keguguran dengan terlihat janin mengalami kerusakan kulit di janinnya , seperti kena air panas.

Kedua – Bayi terlahir normal dan sehat dengan penampilan bayi Putih padahal bapak dan ibunya agak item , ada kesan pucat.

Ketiga – Ada juga yang Normal , Sehat Walafiat. Ibu dan banyinya

Jadi Sebaiknya dihindari saja mengkonsumsi Alkohol dan Tape.

Kami sedikit bingung akan pengalaman bidan ini , tidak ada yang seragam . Seperti terkesan plin plan.

Demikian juga dengan pakan Fermentasi untuk ternakan. Ada yang menginformasikan kepada kami Baik Baik saja Tetapi ada yang Bilang Tidak bagus.

Sedangkan pengalaman kami serupa dengan yang di sampaikan Ibu Bidan Desa

  1. Keguguran
  2. Normal tapi hidup hanya 1-2 hari
  3. Normal dan Sehat , Tapi betina tidak mau menyusui karena susu tidak ada

Kematian Betina Kambing Setelah Beranak

Prahara berat untuk kami saat beberapa betina beranak dan induknya ambruk , Tentu kewajiban mengusui tidak bisa ditunaikan oleh betina. Dari 6 betina yang beranak semuanya enggan menyusui , dipaksapun juga tidak mau dengan sukarela , akhirnya 4 betina ambruk untuk selera makan masihlah bagus , Usaha keras kami untuk mempertahankan kehidupan tidaklah kurang , mantri ternak , Konsentrad susu , sampai dengan penyuntikan Vitamin dan Mineral ( Calcidex ) sudah dilakukan tapi ajal tetap menjemput. dari 6 betina yang Ambruk ada 2 betina yang masih bisa bertahan.

Anakan terpaksa dicarikan ibu asuh – Sapi , Instan ( Susu Skim )

Setelah pengamalan ini Kami mengambil kesimpulan bahwa pemberian pakan fermentasi kurang bagus untuk budidaya Breding Kambing…

Pemberian pakan fermentasi pada betina bunting dan menyusui Tidak bagus

Karena Proses fermentasi pada sebuah pakan adalah pemecahan serat kasar menjadi lebih sederhana agar mudah diserap untuk ternakan.

Tetapi di proses fermentasi adalah proses Asam yang notabene berseberangan dengan penyerapan Kalsium (Basa)

Padahal untuk betina Hamil dan menyusui kebutuhan Kalsium sangatlah besar.

Untuk Sementara begitulah kesimpulan kami ,

Kami akan coba mencari informasi di Perpustakaan Universitas GOOGLE dan didapati berita seperti ini

PENYAKIT METABOLIK

Suatu gangguan yang menyangkut kekurangan atau ketidakmampuan penguraian proses fisik dan kimiawi dalam tubuh (metabolisme)

ACIDOSIS (Asam berlebih dalam darah)

Gejala Klinis

  • kembung perut (bloat), tidak mau makan, mencret berat, dehidrasi
  • sakit : gigi bekertak
  • gerakan rumen berhenti dan rumen terasa berair
  • hewan lemah, goyah dan tidak mampu berdiri
  • tidak diobati : mati dalam waktu 1 – 2 hari

Penyebab

  • kebanyakan makan pakan yang mudah dicerna denga kadar pati dan gula tinggi (padi-padian, sayuran, buah-buahan dan hasil ikutannya)
  • pH rumen menjadi asam (< 5)

Pengobatan dan pencegahan

  • minyak nabati (sayur), campuran arang dengan sodium bicarbonat
  • pencahar ringan : membersihkan rumen

(magnesium sulfat (garam epson 15-30 gr dicampur dalam 100-200 ml air), susu magnesia 45-60 ml)

  • jangan memberi makanan buangan sayur-mayur dan buah-buahan yang basah
  • rumput muda dan basah : dijemur atau dicacah

GRASS TETANY (Kejang rumput, Hypomagnesemia tetany)

Gejala Klinis

  • diawali dengan gugup, mudah kaget, kemudian lemah, menjatuhkan diri dan tidak dapat berdiri lagi/lumpuh
  • hampir sama dengan gejala milk fever

Penyebab

  • makanan : kadar magnesium rendah, kadar Mg darah rendah
  • terjadi jika rumput muda dan lunak merupakan satu-satunya makanan
  • padang rumput dipupuk dengan kalium (potash) pada musim hujan : subur
  • rumput hijau muda : kadar Mg rendah
  • cepatnya makanan pada saluran pencernaan : pengambilan Mg tubuh terbatas

Pengobatan dan pencegahan

  • preparat Mg secara intra vena (infus) (perlahan dan hati-hati) : sama dengan milk fever
  • pencegahan: pemberian jerami leguminosa dan padi-padian dan membatasi makanan hanya rumput subur
  • sedikit jerami hijauan diberikan untuk mengurangi konsumsi rumput atau menghambat jalannya rumput dalam saluran pencernaan

MILK FEVER (Demam susu, Parturient paresis, Hypocalsemia)

Gejala Klinis

  • berjalan terhuyung-huyung atau dengan kaki diseret
  • kadang-kadang sembelit (constipatio) atau terlalu lemah untuk melahirkan
  • tidak mampu berdiri dan depresi ke samping, seperti huruf S
  • pemeriksaan laboratorium : kadar Ca dalam serum < 5 mg/100 ml
  • biasanya terjadi beberapa hari menjelang melahirkan sampai bebrapa hari setelah melahirkan Penyebab
  • menjelang kelahiran, hewan tidak bisa melepaskan secara normal Ca dalam tulang untuk produksi susunya, sehinga menggunakan Ca dalam darah
  • jika Ca dalam darah turun sampai titik kritis, timbul gejala

Pengobatan dan pencegahan

  • larutan 25% kalsium boroglukonat, biasanya 50 – 100 ml
  • sebagian diberikan secara intra vena dan sebagian lagi secara sub cutan : untuk mengurangi kemungkinan penghambatan fungsi jantung oleh suntikan secara intra vena
  • penyuntikan secara intra vena harus hati-hati : kontrol kenaikan dan penurunan denyut nadi dan detak jantung saat penyuntikan
  • pencegahan : diit Ca relatif rendah 30 hari menjelang melahirkan, dengan pemberian jerami rumput saja tanpa leguminosa, diit ini akan memaksa pelepasan hormon yang menggertak pemindahan Ca dalam tulang ke darah sehingga ketika induk membutuhkan Ca untuk produksi susunya prosesnya akan berjalan baik
  • setelah anak lahir berikan diit Ca tinggi secara teratur termasuk pemberian leguminosa

Ini yang kami dapat  ” Semua permasalahan berkenaan dengan Kalsium ” http://www.lembahgogoniti.com

 

Wabah Lumpuh? Jika Kambing Kekurangan Kalsium

Di sekitaran akhir November dan awal Desember 2010, 3 ekor kambing betina bunting di kandang tiba2 lumpuh -ditambah dengan 2 ekor kambing perah yang tiba2 terjatuh dan kejang2. Betina bunting yang lumpuh, makannya tetap doyan, tapi tubuhnya lemas. Badannya mengurus, matanya jadi kelihatan cekung.

Selidik punya selidik, ternyata kejadian itu juga dialami di beberapa peternakan di seputaran Bogor. Ada satu peternakan besar sekitar 30-an ekor mengalami nasib yang sama. Kata mereka, itu seperti wabah; penyakit yang mendadak datang begitu saja; penyakit pembawa kematian. Ternak yang terserang, tidak lebih dari seminggu kemudian mati. Kambing bunting yang mati itu terdiri dari 2 ekor jenis Etawa Senduro, 1 ekor jenis Sapera. Sementara yang sedang diperah berjenis Etawa Kaligesing dan Jawa Randu.

Teman2 peternak bilang “wabah”, tapi menurut dugaan saya itu karena perubahan cuaca yang ekstrim. Panas matahari yang menyengat berhari-hari, berminggu-minggu, kemudian mendadak hujan deras diiringi angin kencang membuat cuaca begitu dingin menggigil. Mungkin faktor cuaca ini sebagai salah satu faktor kematian tersebut. Indikasinya karena cempe2 (anakan kambing umur di bawah sebulan) juga ikutan mati (3-6 ekor) dengan diawali bulunya mendadak semrawut (tidak rapi), kemudian menggigil kedinginan pada saat peralihan cuaca tersebut.

Menurut Mas Bondan (Bumiku Hijau Farm) yang saya hubungi via phone, untuk kasus ternak bunting kemudian tiba2 lumpuh itu bisa dikarenakan akibat kekurangan kalsium; zat penguat tulang. Asumsinya, kambing perah yang sedang bunting, kebutuhan kalsiumnya sangat tinggi. Di samping kalsium untuk kebutuhan janin, juga untuk perkembangan susu/ambing yang kian membesar menjelang lahiran. Uniknya memang yang terserang penyakit lumpuh betina yang usia kebuntingannya > 4 bulan (1 minggu s/d 1 bulan sebelum kelahiran).

Solusinya:
akhirnya saya carikan obat kalsium (Calc) yang biasnya dikonsumsi ibu hamil. Bentuknya seperti pil dengan harga generik; bervariasi antara Rp. 50,- s/d Rp. 600,- per butir. Obat2 seperti ini banyak dijumpai di apotik2 pinggir jalan. Kebanyakan bermerk: KF, kabe farma, atau NOVA.
Cara pemakaiannya:
saya larutkan dalam susu sapi yang dikonsumsi oleh cempe2 yang lepas sapih karena induknya diperah, atau dicampur dengan ampas tahu/tempe untuk konsumsi kambing2 yang besar (> dara/jantan muda).

Alhamdulillah, kondisi cempe dan kambing kelihatan lebih segar, lebih giras, dan tidak ada lagi yang lumpuh. Idealnya, untuk cempe diberikan setiap hari dengan 1 pil/ekor. Untuk betina bunting/dara minimal seminggu sekali 1 pil/ekor.

Smoga bermanfaat.
Terima kasih Mas Bondan atas sharing ilmunya..!!

Salam,
(c) aGusJohn,
Ciangsana, 17 Januari 2011

Ini juga ada Info serupa http://cintakambing.wordpress.com

 

Sementara Ini yang kami dapat

Untuk solusi bila ingin menerapkan pemberian pakan fermentasi untuk ternakannya – kami akan coba – coba dan cari tahu